Penggalan rasa


Ada sepenggal hati yang berjalan menyusuri waktu, mengiringi degup cerita usang. Menanti matahari hati, bersama asa yang tak terhingga, menanti rembulan jiwa, bersama rasa yang tak teredam

Merasakan perih tak tertahankan yang tak pernah saya mengerti. Ingin rasanya mengadu berteriak kelu

Apa yang terjadi Tuhan?

Jujurlah… jika memang rasamu bukan untukku, lepaskan jika itu membuat beban, jangan hadirkan harapan harapan yang ternyata sebuah topeng

Mengetahui bahwa semua itu tak lebih dari sebuah keterpaksaan, secuil rasa dimasa kecil kita . Mungkin pedihnya melebihi sayatan sembilu. Sungguh saya tidak mau ada disitu

Mungkinkah bagimu, saya hanyalah duka semata ?

Maka untuk yang saya kasihi, jangan biarkan saya lebur dalam pedih itu, jangan biarkan saya merasakan sakit itu, maka bebaskanlah rasa jika kau merasa begitu

Bahagiakan dirimu, kuatkan hatimu untuk jalani indahnya kehidupan… do’a tulus ini takkan pernah putus dalam setiap sujud

Tapi bulan akan selalu berteman malam, matahari pun tak akan tinggalkan senja, begitu pula cinta kita. Suatu hari nanti, akan ada tempat dimana hanya ada saya dan kamu

Tuhan,
Semoga semua ini menjadi bagian dari rencana besar Mu, untukku dan dia…

East Lombok, February 28, 2012, 00.01 am
**Jadzakillah, atas cinta yang telah hadir dalam hati ini**


83 thoughts on “Penggalan rasa

  1. mentari itu akan selalu bersinar…..dan cahayanya akan selalu menghangatkan kita….
    smoga dipermudah ya Mil…..asa itu masih itu ada koch….gapailah dan raihlah…!

      1. pastinya bukan blue…wkwkkw
        add fb blue yach…………..ok
        sebagai hadiah akan blue buatkan postingan untukmu nnati.ok
        salam hangat dari blue
        semangattttttttttt

      1. bukan patut lagi tapi harus hehehe……
        ungkapan rasa cinta jauh lebih indah kalau di ungkapkan dengan perbuatan bukan hanya sekedar dengan kata kata…

  2. rasa sayang terlalu tinggi memunculkan kekawatiran yang berlebihan memang. . . . kesejukan jiwa menjadi nyaman ketika apa yang dikhawairkan tak sesuai dengan apa yang diharapkan. . .

  3. Assalaamu’alaikum wr.wb, Mila…

    Seperti ada pedih yang mengandung duka di hati sehingga rasa itu harus tercurah untuk mengubat hati. Apa yang datang dan pergi harus diredhai kerana hanya itu yang bisa kita rasai dalam ketentuan Kalam Ilahi.

    Jangan pernah menyerah dengan rasa yang belum tentu membahagiakan. Hadirkan segala penggalan rasa untuk cinta hakiki bagi meraih cinta sejati. Hmmm… rasa yang cukup memiris hujung hati. tajma bak sembilu. Bersabarlah… doa bunda selalu mengiringi. 😀

    Salam hangat selalu dari bunda.

    1. Wa’alaikumussalam Bunda 🙂

      iya Bunda, tak ada yang abadi memang….menggantungkan kebahagiaan selain padaNya siap siap saja untuk berduka ya 😦

      terimakash Bunda, salam hangat juga untuk semua family 🙂

  4. aku sering menikmati sunset spt di foto atas di pinggir sungai hanya berdua dgn suamiku .. sering sekali 🙂

  5. Ketika bulan akan selalu berteman malam, dimanakah bintang yg indah berkelipan…
    Fotonya bagus mbak, sukses selalu ya…

  6. suka dengan kalimat ini mbak, “maka bebaskanlah rasa jika kau merasa begitu”.. hmm, semoga ini bisa menjadi proses pembelajaran untuk cinta yang semakin kuat 🙂

  7. jangan terlalu mencintai seseorang secara berlebihan.,..,karena jika sewaktu-waktu dia meninggalkan kita sakitnya akan sangat berasa dalam hatiii ….

  8. ada kata yang bisa terucap, ada perasaan yang bisa tercurah, ada risau yang bisa hinggap, ada galau dalam setiap resah <— ngawur yang ini

    tetap semangat ya mbak mila, jangan pernah takut jangan pernah risau jangan pernah merasa sedih atau sakit ita tak pernah tau apa rencana skenario Hidup yang telah dibuat secara indah 🙂

    JIAYOOOO MBAK MILA \(^.^)/

Leave a reply to Mila Cancel reply